KKNTematik642 - Bukan lagi sebuah rahasia bahwa Covid-29
atau corona merupakan virus global yang sedang melanda dunia. Semua Negara
bersiaga dan berusaha sekuat mungkin untuk mengecilkan angka kematian maupun
orang yang terkonfirmasi kasus positif corona. Virus corona membuat kita
melihat lagi kebelakang tentang bagaimana virus SARS yang juga melanda dunia.
SARS pertama kali juga ditemukan di Negara China tepatnya
di daerah Guangdong. Virus tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 2002 dan
diidentifikasi pada tahun 2003. Menurut laporan yang dirilis Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003, ada sebanyak 8.098 orang di seluruh
dunia yang terkena SARS dan 774 orang di antaranya meninggal dunia. SARS
merupakan penyakit menular. Penularan SARS terjadi saat seseorang tidak sengaja
menghirup percikan air liur yang dikeluarkan oleh penderita SARS saat bersin
atau batuk.
Dapat dibilang setelah virus SARS menyerang 18 tahun
kemudian Corona bagaikan kejadian terulang bagi dunia. Pemerintah China pun
kembali diawasi oleh pengawasan global. Untuk itu apa yang bisa dipelajari dari
wabah virus SARS tersebut?
Bekerja sama dengan negara lain
SARS baru diketahui publik dan Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pada Februari tahun 2003. Meskipun pada awalnya tidak ada
yang ditutupi akan tetapi pejebat pemerintah menganggap sepele risiko penaykit
tersebut. Investagasi meunujukkan bahwa virus tersebut pertama kali muncul pada
Provinsi Guangdong pada November 2002, akan tetapi hal tersebut baru diketahui
public setalah berbulan-bulan lamanya.
WHO mengeluarkan peringatan global pertamanya pada 12 Maret
2003 setelah seorang pasien dirawat di rumah sakit di Hanoi, Vietnam yang
kemudian menularkan virus itu kepada sejumlah staf medis.
Jangan tutupi
Banyaknya
hal-hal yang ditutupi mengenai virus SARS ini membuat nama China menjadi buruk
dimata dunia bahkan dianggap menyebabkan perlamabatan ekonomi. Ahli kesehatan,
termasuk Prof Heymann, menegaskan transparansi adalah faktor kunci dalam
penyebaran virus, terutama virus yang belum diketahui. Ketika langkah kontrol
yang layak dan pencegahan infeksi diimplementasikan, Sars bisa ditangani dalam
hitungan bulan. Ahal tersebut dibantu oleh informasi kesehatan publik yang
dibagikan oleh WHO dan pemerintah lokal di lokasi penyebaran virus itu.
Pada
penyebaran virus corona ini pemerintah China menjadi jauh lebih terbuka. Akan
tetapi, pemerintah China telah memperkuat kontrolnya atas aliran informasi
sejak zaman SARS.
Beberapa
ilmuwan internasional memperkirakan jumlah sebenarnya orang yang terkena dampak
virus corona baru jauh lebih tinggi daripada yang telah dikonfirmasi secara
publik.
Perbaiki respons medis
Wabah
SARS sendiri menjadi momok yang
menyebabka perubah sistem medis China, dimana pengeluaran untuk fasilitas
kesehatan menjadi meningkat. Setelah Sars,
pemerintah menciptakan sistem online terpusat yang menghubungkan klinik dan
rumah sakit di seluruh negeri dan memungkinkan mereka melaporkan kasus
secara real time.
Gabriel Leung, ketua kesehatan masyarakat di Universitas Hong
Kong, mengatakan skala waktu "mengenali, mengkarakterisasi, melepaskan dan
melaporkan informasi" telah jauh meningkat sejak wabah Sars.
Pasar satwa liar
Pada
tahun 2006 Zhong Nanshan, dokter yang mengidentifikasi SARS mengatakan penting
untuk membersihkan pasar satwa liar China yang “tidak dikelola dengan baik dan
tidak sehat” dan suber berbahaya dari kemungkinan infeksi baru. Tetapi laporan dari Wuhan menunjukkan penularan antar
spesies juga menjadi pusat penyebaran baru ini.
Salah satu pasar dari Wuhan telah diperkirakan menjual hewan termasuk tikus, anak anjing, serigala hidup dan musang. Biasanya, penggunaan hewan untuk makanan lokal atau obat-obat tradisional telah menghambat upaya untuk menghapus perdagangan hewan. Tetapi dengan pasar yang kembali diidentifikasi sebagai sumber wabah, bahkan media resmi pun memobilisasi banding terhadap perdagangan satwa liar.